Tahukah Anda Ruam Popok?

Mencegah ruam popok

Banyak ibu yang berpikir demikianpantat merahberhubungan dengan popok yang tersumbat, sehingga terus mengganti popok dengan merek baru, namun ruam popok tetap ada.

Ruam popokadalah salah satu yang paling umumpenyakit kulit pada bayi. Penyebab utamanya adalah rangsangan, infeksi dan alergi.

Stimulasi

Kulit bayi lebih lembut dan sensitif. Setelah buang air kecil jika pantat tidak dibersihkan dalam waktu lama maka bakteri dari kotoran akan berkembang biak dalam jumlah besar. Ditambah lagi dengan gesekan yang berulang-ulang dengan kulit, sangat mudah timbul ruam.

Infeksi

Urine bayi akan mengubah tingkat pH kulit sehingga bakteri dan jamur lebih mudah berkembang. Terlebih lagi, popok yang dibungkus memberikan lingkungan yang hangat dan lembab, sangat cocok untuk berkembang biaknya jamur. Faktor gabungan tersebut menyebabkan infeksi kulit dan akhirnya menyebabkan ruam.

Alergi

Bayi memiliki kulit yang lebih tipis, fungsi kekebalan tubuh belum cukup baik, dan daya tahan tubuh rendah. Bila kulit distimulasi oleh deterjen tertentu, seperti sabun, tisu basah, dan popok, akan membuat bayi mudah alergi dan kemudian bokongnya menjadi merah.

Yang lain

Ada juga penyebab lain yang menyebabkan ruam, misalnya diare, baru mulai mengonsumsi makanan tambahan, atau bayi yang mengonsumsi antibiotik juga dapat meningkatkan kemungkinan pantat merah.

5 tips menghindari ruam popok

A (Udara): Paparkan kulit ke udara sebanyak mungkin untuk mengurangi gesekan dan rangsangan feses, pelembab, dan popok.

B (Penghalang): Pilih krim pantat yang mengandung seng oksida dan Vaselin, yang dapat membentuk lapisan lapisan lipid pada permukaan kulit untuk mengurangi gesekan, mengisolasi urin, feses dan benda perangsang lainnya serta mikroorganisme untuk mencegah atau meringankan ruam, juga untuk memperbaiki fungsi penghalang kulit.

C (Cleansing): Membersihkan itu sangat penting, terutama setelah buang air besar. Setelah dibersihkan, sebaiknya keringkan kulit terlebih dahulu barulah memakai popok baru. Jika tidak nyaman membersihkan dan mencuci pantat bayi, bisa menggunakan tisu basah untuk menyeka tinja. Tisu basah tidak boleh mengandung alkohol, pewangi, dan zat perangsang lainnya.

D (Diapering) : Mengganti popok secara tepat waktu dan teratur, misalnya setiap 1-3 jam sekali, atau menggantinya sewaktu-waktu setelah buang air kecil dan buang air besar. Minimal satu kali pada malam hari, tujuannya adalah untuk mengurangi kesempatan rangsangan pada kulit.

E (Pendidikan): Orang tua atau pengasuh harus mempunyai pemahaman yang utuh tentang penyebab, patogenesis dan prosedur keperawatan ruam popok, kemudian mampu melakukan pekerjaan keperawatan dengan benar dan mengurangi kejadiannya.

Telp: +86 1735 0035 603
E-mail: sales@newclears.com


Waktu posting: 08-November-2023