Di musim panas cuacanya panas dan ditambah dengan nyamuk yang aktif. Bayi rentan mengalami berbagai masalah kulit. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua berhati-hati pada waktunya untuk melindungi kulit halus bayi.
Masalah kulit apa saja yang rentan dialami bayi di musim panas?
1. Ruam Popok
Di musim panas cuacanya panas dan lembap, jikapopok bayitebal dan keras, selain itu, orang tua tidak mengubahnya tepat waktu. Hal ini akan menyebabkan anak terstimulasi oleh urin dan feses dalam waktu yang lama. Ditambah lagi dengan gesekan yang berulang-ulang akan menimbulkan ruam popok. Penggantian popok yang tidak dilakukan juga akan tertular bakteri atau jamur sehingga menimbulkan gejala. Orang tua perlu mengganti popok anaknya agar kulitnya tetap kering dan bersih. Setiap habis buang air kecil, gunakan air hangat untuk membersihkan kulit, lalu usap perlahan dengan kain lembut. Jikapopok anakruam berlangsung selama 72 jam namun masih belum mereda, dan terdapat kecenderungan yang memperburuk. Ini mungkin terinfeksi oleh infeksi jamur dan perlu segera diobati.
2. Dermatitis Friksi
Kulit anak yang terlipat lembab. Dengan banyaknya keringat yang berkumpul dan bergesekan yang akan menyebabkan peradangan akut pada kulit terutama bagian belakang, leher anterior, selangkangan, dan ketiak, bahkan infeksi jamur atau bakteri. Biasanya terjadi pada anak-anak dengan tubuh buncit. Kulit tampak eritema dan bengkak, bahkan pada kasus yang parah akan terjadi kebocoran dan erosi. Infeksi bakteri dapat menyebabkan pustula atau bisul kecil. Orang tua harus memperhatikan pembersihan dan pengeringan leher anak. ASI mengalir ke leher yang perlu segera dikeringkan, dan usahakan untuk memakaikan pakaian pada bayi sesedikit mungkin.
3. Biang keringat
Berkeringat di musim panas dapat menyumbat kelenjar keringat sehingga menimbulkan biang keringat dan biasanya terjadi pada bagian yang mengalami gesekan tidak langsung, seperti batang tubuh, selangkangan, dan sarang. Jika sudah menemukan rubra menggunakan bedak talk sebenarnya tidak mempan sama sekali. Sebaliknya, hal itu akan membuat bedak tersebut masuk ke paru-paru anak sehingga menyebabkan komplikasi pada paru-paru. Di saat yang sama juga akan menambah kotoran pori-pori dan mempengaruhi keringat. Mungkin bermanfaat menggunakan bahan pencuci kalamin untuk menghilangkan rasa gatal. Tapi tidak bisa digunakan bila kulit mengalami ulserasi dan efluen. Orang tua harus membiarkan bayinya mengenakan pakaian longgar dan menyerap kelembapan dengan baik, menjaga kulitnya tetap kering, dan menggunakan AC dengan benar di musim panas.
4. Kulit Terbakar Sinar Matahari
Di musim panas, sinar ultraviolet sangat kuat. Paparan sinar matahari dalam waktu lama akan menyebabkan kulit kemerahan, mengelupas atau melepuh bahkan menyebabkan ruam fluoresen, dermatitis sinar matahari, dan urtikaria. Selain itu, bila masa kanak-kanak terkena radiasi yang kuat, maka akan meningkatkan risiko melanoma. Anak di bawah 6 bulan tidak bisa langsung terkena sinar matahari. Saat keluar rumah, sebaiknya kenakan pakaian yang tahan sinar matahari atau gunakan payung. Setelah 6 bulan, Anda bisa mengoleskan krim tabir surya.
5. Impetigo
Impetigo umumnya terjadi pada lingkungan dengan suhu dan kelembapan tinggi, sehingga mudah menular. Akan tertular dengan cara menggaruk bagian yang terinfeksi, dan juga akan tertular jika terkena mainan atau pakaian yang terkontaminasi. Lesi kulit umumnya terjadi di sekitar bibir, daun telinga, tungkai, dan lubang hidung bagian luar. Pada awalnya, lepuhnya tersebar. Setelah dua hari, jumlahnya akan meningkat pesat. Beberapa anak mungkin mengalami gejala seperti demam, kelemahan umum, dan diare. Orang tua sebaiknya memotong kuku atau memakai sarung tangan pelindung untuk menghindari pecahnya pustula agar tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
Telp: +86 1735 0035 603
E-mail: sales@newclears.com
Waktu posting: 15 April-2024